
Desorpsi adalah proses di mana zat (molekul, ion, atau partikel) yang sebelumnya menempel atau terikat pada permukaan suatu material (adsorben) dilepaskan kembali ke dalam fase gas atau cair. Desorpsi merupakan kebalikan dari adsorpsi, yaitu proses penyerapan zat ke permukaan.
Desorpsi terjadi secara alami maupun rekayasa, dan merupakan mekanisme penting dalam banyak sistem industri, lingkungan, bioteknologi, hingga farmasi. Proses ini juga berperan besar dalam regenerasi material penyerap, pemurnian zat, serta pengendalian pencemaran.
Bagaimana Desorpsi Terjadi?
Desorpsi biasanya dipicu oleh perubahan kondisi fisik atau kimia, seperti:
-
Kenaikan suhu (desorpsi termal)
-
Perubahan tekanan
-
Perubahan pH
-
Penggantian zat oleh senyawa lain
-
Perubahan gaya ikatan permukaan
Zat yang semula terikat karena gaya fisik (van der Waals, elektrostatik) atau ikatan kimia (kovalen, ionik) akan melepaskan diri dari permukaan padat atau cair.
Jenis Desorpsi
-
Desorpsi Fisik (Fisisorpsi)
Terjadi karena pelepasan gaya fisik seperti gaya van der Waals. Biasanya berlangsung lebih cepat dan mudah karena ikatannya lemah. -
Desorpsi Kimia (Kemorpsi)
Melibatkan pelepasan ikatan kimia. Proses ini lebih kuat dan memerlukan energi lebih tinggi, seperti pemanasan atau reaksi kimia.
âï¸ Contoh dan Aplikasi Desorpsi
-
Pemurnian gas
Setelah gas beracun diadsorpsi oleh karbon aktif, gas tersebut bisa dilepaskan kembali lewat desorpsi termal dan karbon aktif digunakan ulang. -
Kromatografi
Dalam teknik kromatografi, senyawa teradsorpsi pada fase diam kemudian didesorpsi untuk dianalisis atau dikumpulkan. -
Pengolahan limbah
Desorpsi digunakan untuk mengeluarkan logam berat dari material adsorben agar bisa digunakan kembali. -
Pelepasan obat dalam tubuh
Dalam sistem pelepasan obat terkendali, desorpsi memungkinkan obat dilepaskan secara perlahan dari permukaan pembawa (carrier) ke tubuh. -
Sensor gas
Sensor kimia dapat “reset” kembali dengan desorpsi, yaitu melepaskan gas dari permukaan sensor setelah deteksi.
Faktor yang Mempengaruhi Desorpsi
-
Suhu: Semakin tinggi, desorpsi semakin cepat (terutama desorpsi fisik).
-
Tekanan: Penurunan tekanan sering mempercepat desorpsi dari permukaan padat atau cair.
-
Jenis zat dan permukaan: Sifat kimia dari zat teradsorpsi dan permukaan menentukan kekuatan ikatan.
-
Kondisi lingkungan: pH, keberadaan zat lain, atau pelarut dapat mempengaruhi efektivitas desorpsi.
â Kesimpulan
Desorpsi adalah proses penting yang memungkinkan zat dilepaskan kembali dari permukaan tempat ia menempel. Proses ini memainkan peran kunci dalam regenerasi material, pemisahan zat, pemurnian, dan teknologi pengendalian polusi. Memahami desorpsi sangat penting dalam berbagai bidang ilmu seperti kimia, lingkungan, farmasi, dan rekayasa material.